Penanganan kolesterol tinggi tidak cukup hanya dengan pemberian obat atau herbal belaka, tetapi harus disertai dengan perubahan pola hidup dan memperbaiki pola makan. Jika dokter atau pengobat menilai bahwa Anda membutuhkan obat, maka minumlah secara teratur. Olahraga yang dapat dilakukan adalah olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan (endurance), dan tidak menambah peningkatan tekanan (pressure), contohnya jalan kaki, bersepeda, senam, renang, dan olahraga aerobik. Sebaiknya hindari olahraga yang bersifat kompetisi (sepak bola, futsal, bulu tangkis, tenis, dll) karena cenderung memacu emosi sehingga mempercepat peningkatan tekanan darah. Olahraga mengangkat beban juga tidak diperbolehkan karena dapat meningkatkan tekanan darah secara mendadak.
Penting juga untuk diperhatikan, -agar bermanfaat-, olahraga harus
dilakukan secara teratur, yaitu 3 – 5x seminggu, masing-masing dengan
durasi sekitar 30 – 60 menit. Selain itu, ada baiknya disediakan alat
pengukur tekanan darah. Hal ini perlu, karena sebelum dan sesudah
olahraga tekanan darah perlu diukur. Sebelum mulai olahraga, tekanan
darah sistolik tidak boleh melebihi 160 mmHg, sedangkan tekanan darah
diastolik tidak melebihi 100 mmHg. Sedangkan, idealnya tekanan darah
terkontrol sampai 140/90 mmHg sebelum mulai olahraga.
Untuk mendapatkan dosis latihan yang lebih akurat, sebaiknya Bapak
berkonsultasi dengan dokter yang menangani Bapak, untuk dilakukan Uji
Latih Jantung dengan beban (treadmill) agar dapat dinilai reaksi tekanan
darah serta perubahan aktifitas listrik jantung (EKG), sekaligus
menilai tingkat kapasitas fisik.
Keteraturan olahraga juga harus diikuti dengan pengendalian stress/emosi, serta makanan. Diet yang perlu dijalani oleh penderita hipertensi, adalah diet rendah garam. Yang dimaksud dengan mengurangi garam disini bukanlah semua jenis garam namun pembatasan jumlah garam NaCl dalam makanan. Sumber natrium/sodium yang utama adalah natrium klorida (garam dapur), penyedap masakan (monosodium glutamat = MSG), dan sodium karbonat. Konsumsi garam dapur (mengandung iodium) yang dianjurkan tidak lebih dari 6 gram per hari atau setara dengan satu sendok teh. Sedangkan untuk mengatasi kadar kolsterol yang tinggi diperlukan diet rendah kolesterol yaitu makan makanan yang banyak mengandung serat, dan mengurangi konsumsi lemak jenuh (daging sapi, kambing, babi, susu full cream atau susu murni, jerohan, mentega, keju)http://klikmabruuk.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda disini, dan mohon komentar yang bersifat membangun / positif !