Artikel Terbaru

Sabtu, 19 November 2016

Manfaat dan Bahaya Sinar Matahari Bagi Kesehatan

Sinar matahari sebenarnya memiliki banyak manfaat bagi tubuh, asupan vitamin D dan kesehatan kulit. Namun ada bahaya yang tidak bisa disepelekan juga.

Sinar matahari tidak hanya memberikan banyak manfaat bagi manusia, tapi juga memiliki beberapa dampak buruk terhadap kesehatan, terutama kesehatan tubuh bagian luar. Namun demikian, sebenarnya manfaat sinar matahari jauh lebih signifikan dibanding bahayanya.

Mungkin sebagian dari kita meyakini bahwa kita harus melindungi kulit dari paparan sinar matahari karena memiliki dampak buruk bagi kesehatan kulit. Namun faktanya tidak sesederhana itu. Ada tahap-tahap tertentu dimana sinar matahari baik bagi kulit dan tubuh, dan tahap-tahap lain dimana paparannya bisa berbahaya.

Manfaat Sinar Matahari

Jika paparan sinar matahari masih dalam tingkat atau tahap sedang (moderate), maka manfaatnya jauh lebih banyak daripada bahayanya.  Pertama, sinar matahari memiliki efek bagus terhadap kesehatan mental dan kebugaran tubuh, keduanya karena efek cahaya terang dan rasa hangat dari sinar matahari.


Radiasi sinar UVA (Ultra Violet A) merangsang kulit untuk memproduksi vitamin D. Vitamin jenis ini penting untuk pertumbuhan, komposisi, dan regenerasi jaringan tulang. Kekurangan vitamin D menyebabkan berkurangnya jumlah kalsium serta menyebabkan tulang mengecil dan melemah. Beberapa penelitian terbaru menyebutkan bahwa kita tidak bisa mendapatkan asupan vitamin D yang cukup hanya dari makanan atau tidak bisa menyerap jumlah yang cukup dari usus, kita butuh stimulan untuk mendapatkan jumlah vitamin D dalam tingkat yang cukup.

Penemuan baru juga menyebutkan bahwa sinar matahari dalam tingkat sedang tidak memicu terjadinya kanker kulit. Justru sebaliknya, dalam tingkat sedang, paparan sinar matahari bisa membantu mencegahi beberapa tipe kanker, khususnya kanker payudara, kanker usus, dan kanker prostat.

Efek kulit kecoklatan adalah manfaat yang kebanyakan dicari orang dengan cara berjemur. Efek ini muncul dari sinar UVA yang merangsang melanosit pada kulit untuk memproduksi lebih banyak pigmen coklat – melanin. Peningkatan jumlah melanin akan melindungi kulit dari bahaya sinar matahari, dan bisa menghadapi paparan sinar matahari di di tingkat yang lebih tinggi sehingga bahaya sinar matahari bisa terkurangi. Sinar matahari juga merangsang lapisan atas kulit menjadi lebih tebal, dan ini membuat kulit lebih kuat menghadapi beberapa masalah, seperti luka dan bahaya sinar matahari itu sendiri. Selama tingkat ketebalan ini normal, maka penebalan kulit memberikan efek baik.
Bahaya Sinar Matahari

Pengaruh buruk yang paling terlihat akibat dari paparan sinar matahari berlebihan adalah kulit terbakar, yang disebabkan oleh sinar UVB (Ultra Violet B). Efek kulit terbakar kebanyakan adalah akibat reaksi sel kekebalan tubuh pada kulit yang melepaskan histamin dalam jumlah besar. Histamin kemudian menyebabkan pembuluh darah membesar dan terjadinya peradangan akut. Beberapa jenis sel, dalam tahap paparan tertentu, juga akan mati, sehingga menyebabkan terjadinya pengelupasan kulit.

Paparan sinar matahari yang berlebihan juga menyebabkan munculnya bintik-bintik coklat pada kulit. Lebih jauh lagi, dapat menyebabkan sebuah tipe kanker yang disebut karsinoma sel basal. Dampak buruk ini disebabkan baik oleh ultraviolet A maupun ultraviolet B. Tipe kanker ini wujudnya mirip serpih atau bintik berwarna kecoklatan, dan mungkin akan sulit dibedakan dengan bintik coklat biasa. Namun demikian, jenis kanker ini tidak begitu ganas, dan dalam beberapa kasus disebabkan oleh pemakaian kosmetik yang tidak tepat.

Paparan ultraviolet A dan ultraviolet B berlebihan dan dalam tahap yang lebih tinggi dapat menyebabkan kanker melanoma ganas. Kanker tipe ini berasal dari melanosit kulit yang telah berubah menjadi sel kanker. Kanker melanoma ganas bahkan bisa berkembang dari tanda lahir (tahi lalat, bercak bawaan). Kanker ini bisa tetap berada dalam skala kecil dalam waktu tertentu, tapi juga bisa menyebar dan berkembang dengan sangat cepat menjadi penyakit yang serius. Pada tahap-tahap awal, kanker ini berbentuk tidak beraturan dan terkadang, namun tidak banyak, menyerupai tanda lahir.  Orang-orang yang terlalu banyak mendapat paparan sinar matahari dan pernah mengalami kulit terbakar di usia dini, memiliki resiko lebih tinggi mendapatkan kanker melanoma ganas.

Umumnya, kanker kulit hanya diduga disebabkan oleh sinar ultraviolet B, tapi beberapa penemuan terakhir menunjukkan bahwa berbagai spektrum ultraviolet berpotensi dan berpartisipasi dalam menyebabkan kanker. Oleh karena itu, paparan sinar matahari yang  dalam tahap tertentu hanya mengeluarkan UVA pun belum tentu aman.

Terlalu banyak mendapatkan paparan sinar matahari dalam jangka waktu lama dapat mempercepat proses penuaan kulit dan menyebabkan perubahan-perubahan permanen pada kulit, karena pengaruh UVB, Keriput pada kulit dapat bertambah dan memburuk. Pembuluh darah di dalam kulit juga cenderung melebar secara permanen dan area permukaan kulit akan menebal secara tidak beraturan; di beberapa tempat tipis, namun di tempat-tempat lainnya tampak jauh lebih tebal. Karena pembuluh darah melebar, kulit juga akan tampak kemerahan secara permanen.

Sinar ultraviolet C (UVC) umumnya disaring oleh ozon di bagian atmosfer atas. Sekarang, lapisan ini semakin melemah di bagian-bagian tertentu.  Sinar UV jenis ini adalah yang paling berbahaya dan paling mudah menyebabkan kanker dan kerusakan kulit.http://www.kolomsehat.com/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda disini, dan mohon komentar yang bersifat membangun / positif !

Dirancang Oleh dbanua.com Berbagi Itu Indah 2016