Artikel Terbaru

Selasa, 29 November 2016

Hadist Tentang Sabar Dalam Islam

Pengertian Sabar Dalam Islam
  • Sabar dalam Islam adalah salah satu dari sifat mahmudah yang perlu dan mesti wujud dalam diri setiap umat manusia Nabi Muhammad SAW, ini kerana sifat sabar ini adalah perkara asas dalam akhlak Agama Islam, bahkan ia juga ibu kepada segala akhlak di dunia.
  • Pendapat yang lain Sabar adalah menahan diri dari sesuatu yang tidak di senangi. Sabar juga dapat diartikan sebagai usaha menusia secara sungguh-sungguh untuk berada di jalan Allah. Jadi sabar tidak sekedar memasrahkan segala keadaan tanpa diiringi usaha. Allah menganjurkan semua umat manusia agar menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong dalam kehidupan.
Hadist Tentang Sabar
 
Lebih daripada 90 ayat dalam kitab Allah Yang Agung yakni Al-Quran menceritakan mengenai kesabaran, antaranya;

Firman Allah dalam QS. Al Baqarah 153 – 154 ;
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup tetapi kamu tidak menyadarinya. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Inna lillahi wa inna ilaihi rajiuun’. Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. Al Baqarah 153 – 154)
 
Begitu juga dalam Dalam Surah Al-‘Asr Allah berfirman:
Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran).

Lebih jelasnya, beberapa penyebutan ash-shabr dalam Al Qur’an dengan uraian yang ringkas sebagai berikut:

1.    Sabar Merupakan Perintah Mulia dari Rabb Yang Maha Mulia
AllahSWT berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat,..” (Al-Baqarah: 153)
dalam ayat yang lain : “Wahai orang-orang yang beriman bersabarlah dan kuatkanlah kesabaranmu,…” (Ali Imran: 200)
 
Isi kandungan dari kedua ayat di atas menerangkan bahwa sabar merupakan perintah dari Allah subhanahu wata’ala. Sabar termasuk ibadah dari ibadah-ibadah yang Allah subhanahu wata’ala wajibkan kepada hamba-Nya. Terlebih lagi, Allah subhanahu wata’ala kuatkan perintah sabar tersebut dalam ayat yang kedua. Barangsiapa yang memenuhi kewajiban itu, berarti ia telah menduduki derajat yang tinggi di sisi Allah subhanahu wata’ala. 

Tidak terkecuali dengan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, Allah subhanahu wata’la pun juga memerintahkan kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam untuk memenuhi kewajiban akan sabar ini, sebagaimana firman-Nya (artinya):

“Dan bersabarlah engkau bersama orang-orang yang menyeru Rabb mereka di waktu pagi dan senja dengan mengharap Wajah-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia.” (Al Kahfi: 28)
 
dalam ayat lainnya (artinya):
“Dan bersabarlah engkau dan tidaklah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah bersedih terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah merasa sempit terhadap apa yang mereka tipu dayakan.” (An Nahl: 127)
 
Jika Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam sebagai makhluk yang paling mulia dan sempurna masih diperintah untuk bersabar, maka terlebih lagi bagi umatnya.

2.    Larangan dari Lawan Kesabaran
 
Allah subhanahu wata’ala juga melarang dari perbuatan yang meniadakan kesabaran. Sebagaimana firman-Nya subhanahu wata’ala (artinya):
 
“Dan janganlah kamu bersikap lemah dan jangan pula kamu bersedih, padahal kamulah orang-orang yang tinggi (derajatnya), jika kamu benar-benar orang beriman.” (Ali Imran: 139)
 
Tidak terkecuali Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, beliau shalallahu ‘alaihi wasallam pun juga dilarang dari perbuatan yang meniadakan kesabaran, sebagaimana pada ayat di atas (An Nahl: 127).
 
Adanya larangan dari perbuatan-perbuatan yang bisa mengurangi atau menghilangkan kesabaran menguatkan sifat perintah untuk bersabar. Sehingga sabar itu benar-benar merupakan ibadah yang bersifat wajib bukan sebatas mustahab (anjuran saja).

3.    Pujian Allah SWT terhadap Orang-Orang yang Bersabar
 
Allah subhanahu wata’ala memuji mereka sebagai orang-orang yang jujur dalam keimanan Sebagaimana firman-Nya subhanahu wata’ala: “…, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang yang benar (imannya). Dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (Al-Baqarah: 177)
 
Dalam kitab Madarijus Salikin 2/152 karya Al Imam Ibnul Qayyim, beliau mengutarakan bahwa ayat yang semisal ini banyak dalam Al Qur’an. Sehingga keberadaan sabar dalam mengahadapi ujian dan cobaan dari Allah subhanahu wata’ala itu benar-benar menjadi barometer keimanan dan ketaqwaan kepada Allah subhanahu wata’la.

4.    Mendapat Kecintaan dari Allahsubhanahu wata’ala
 
Semua orang yang beriman berharap menjadi golongan orang-orang yang dicintai oleh Allah subhanahu wata’ala. Allah subhanahu wata’ala mengabarkan kepada hamba-Nya bahwa golongan yang mendapatkan kecintaan-Nya adalah orang-orang yang sabar terhadap ujian dan cobaan dari Allah subhanahu wata’la. Sebagaimana Allah subhanahu wata’ala tegaskan dalam firman-Nya (artinya): “…, dan Allah itu mencintai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146)

5.    AllahSWT Bersama Orang-Orang yang Sabar
 
Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya) : “Bersabarlah kalian, sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar.” (Al-Anfal: 46)
 
Yang dimaksud dengan Allah subhanahu wata’ala bersama orang-orang yang sabar adalah penjagaan dan pertolongan Allah subhanahu wata’la selalu menyertai mereka. Bahkan dalam ayat yang lain, Allah subhanahu wata’ala benar-benar menjamin penjagaan dan pertolongan-Nya itu selalu bersama dengan orang-orang yang sabar. Sebagaimana firman-Nya subhanahu wata’ala (artinya) : “Ya, jika kamu bersabar dan bertaqwa, dan jika mereka menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.” (Ali Imran: 125)
 
Juga diterangkan dalam hadits berikut ini : Ketahuilah olehmu! Bahwasannya datangnya pertolongan itu bersama dengan kesabaran.” (HR. At Tirmidzi, dari shahabat Ibnu ‘Abbasradhiallahu ‘anhuma)
 
6.    Shalawat, Rahmat dan Hidayah Bersama Orang yang Sabar
 
Allah subhanahu wata’ala senantiasa mencurahkan shalawat, rahmat dan hidayah-Nya subhanahu wata’ala kepada orang-orang yang sabar. Karena jika mereka ditimpa ujian dan cobaan dari Allah subhanahu wata’ala mereka kembalikan urusannya kepada Sang Pencipta dan sekaligusnya Pemiliknya. Sehingga mereka berkata:  إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ

Sifat mulia yang dimiliki orang yang sabar ini dikisahkan oleh Allah subhanahu wata’ala dalam firman-Nya (artinya): “(Orang-orang yang sabar itu) adalah bila mereka ditimpakan musibah, seraya mereka berkata: ‘Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya-lah kami kembali.’ Mereka itulah yang mendapat shalawat dan rahmat dari Rabb mereka. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat hidayah (petunjuk).” (Al-Baqarah: 156-157)
 
Atas dasar ini, bila kita ditimpa musibah baik besar maupun kecil, dianjurkan mengucapkan kalimat ini, yang dinamakan dengan kalimat istirja’ (pernyataan kembali kepada Allah subhanahu wata’ala). Kalimat istirja’ akan lebih sempurna lagi jika ditambah setelahnya dengan do’a yang diajarkan oleh baginda Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam :

 اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيْبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا
“Ya Allah, berilah ganjaran atas musibah yang menimpaku dan gantilah musibah itu yang lebih baik bagiku.”

Barangsiapa yang membaca kalimat istirja’ dan berdo’a dengan do’a di atas niscaya Allah subhanahu wata’ala akan menggantikan musibah yang menimpanya dengan sesuatu yang lebih baik. Sebagaimana hadits riwayat Al Imam Muslim 3/918 dari shahabiyah Ummu Salamah radhiallahu’anha.
 
Suatu ketika Ummu Salamah ditinggal suaminya Abu Salamah yang mati syahid di medan perang (jihad). Kemudian beliau mengucapkan do’a ini, sehingga Allah subhanahu wata’ala memenuhi janji-Nya dengan memberikan pendamping (jodoh) baginya dengan sebaik-baik pendamping yaitu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala tidak akan mengingkari janji-Nya.

7.    Mendapatkan Ganjaran yang Lebih Baik dari Amalannya
 
Allahsubhanahu wata’ala memberikan ganjaran bagi orang yang sabar melebihi usaha atau amalan yang ia lakukan. Sebagaimana firman-Nya subhanahu wata’ala (artinya): “Dan sesungguhnya Kami memberi balasan bagi orang-orang yang sabar dengan ganjaran yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An Nahl: 126)
 
Dalam ayat lainnya, Allah subhanahu wata’ala menjanjikan akan memberikan jaminan kepada orang yang sabar dengan ganjaran tanpa hisab (tanpa batas). Sebagaimana firman-Nya (artinya): “Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang akan dipenuhi ganjaran mereka tanpa batas.” (Az Zumar: 10)
 
8.    Mendapat Ampunan Dari Allahsubhanahu wata’ala
 
Selain Allah subhanahu wata’ala memberikan ganjaran yang lebih baik dari amalannya kepada orang yang sabar, Allah subhanahu wata’ala juga memberikan ampunan kepada mereka. Allah subhanahu wata’la berfirman (artinya): “…, kecuali orang-orang yang bersabar dan beramal shalih, mereka itulah yang akan mendapatkan ampunan dan ganjaran yang besar.” (Hud: 11)
 
Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha Ummul Mu’minin, beliau berkata:
“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seorang muslim, melainkan Allah telah menghapus dengan musibah itu dosanya. Meskipun musibah itu adalah duri yang menusuk dirinya.” (HR. Al-Bukhari no. 3405 dan Muslim 140-141/1062)
 
9.    Mendapat Martabat Tinggi di dalam Al-Jannah
 
Anugerah yang lebih besar bagi orang-orang yang sabar adalah berhak mendapatkan martabat yang tinggi dalam al-jannah. Allahsubhanahu wata’alaberfirman (artinya): “Mereka (orang-orang yang sabar) itulah yang akan dibalas dengan martabat yang tinggi (dalam al-jannah) dikarenakan kesabaran mereka, dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya.“ (Al Furqaan: 75)
 
10.    Sabar adalah Jalan Terbaik
 
Semoga Allahsubhanahu wata’ala merahmati kita semua–, semua uraian di atas menunjukkan bahwa sabar ialah jalan terbaik bagi siapa yang menginginkan kebaikan dunia dan akhiratnya. Hal ini sebagaimana yang Allah subhanahu wata’ala tandaskan dalam firman-Nya (artinya):
“…, kalau seandainya kalian mau bersabar, sungguh itu berakibat lebih baik bagi orang-orang yang sabar.” (An-Nisaa’: 25)

 Dari shahabat Shuhaib bin Sinan, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sungguh mengagumkan urusan orang mukmin, sungguh semua urusannya baik baginya, yang demikian itu tidaklah dimiliki seorang pun kecuali hanya orang yang beriman. Jika mendapat kebaikan (kemudian) ia bersyukur, maka itu merupakan kebaikan baginya, dan jika keburukan menimpanya (kemudian) ia bersabar, maka itu merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)

Nabi Muhammad SAW pernah memberi wasiat kepada Saidina Ali bin Abi Talib sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas pada hari perkahwinan Saidina Ali dengan Fatimah anak perempuan Rasulullah. Salah satu daripada 13 wasiat Rasulullah kepada Ali adalah memintanya untuk sentiasa bersabar ketika mendepat perasaan amarah. 

Sabda Muhammad Rasulullah:
“Wahai Ali, janganlah engkau melayani rasa marah. Apabila timbul rasa marah, duduklah engkau dan fikirkanlah mengenai kekuasaan serta kesabaran Allah ke atas hamba-Nya. Pertahankan diri engkau daripada dikuasai kemarahan dan kembalilah engkau kepada kesabaran.

Demikian Pengertian dan Hadist Tentang Sabar Dalam Islam . semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda disini, dan mohon komentar yang bersifat membangun / positif !

Dirancang Oleh dbanua.com Berbagi Itu Indah 2016